Kerentanan Warga Miskin Hadapi COVID-19: Dalam perspektif perkotaan.
-a thread-
1. Setelah melewati krisis ekonomi ’98, Indonesia menghadapi beragam shock yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, dan ketimpangan #COVID19indonesia #COVIDー19
2. Namun sebagian besar shock pada kurun itu lebih banyak berkaitan dengan gejolak ekonomi dan politik nasional-global #COVIDー19 #COVID19indonesia
3. Hari ini kita menghadapi pandemik COVID yang tidak hanya mengguncang sektor kesehatan tetapi juga ekonomi. Imbasnya mungkin sulit dikendalikan, sebab wabah cenderung tidak pilah-pilih.#COVIDー19 #COVID19indonesia
4. Banyak pakar mulai mengkalkulasi dampak COVID thd perekonomian. Potret 1 dekade terakhir menunjukan Indonesia mampu jaga rata2 pertumbuhan ekonominya >5% namun terjadi pelambatan penurunan kemiskinan akibat ketimpangan. Bgmn bila growth turun? #COVID19indonesia #COVIDー19
5. Menkeu sempat jelaskan skenario pertumbuhan ekonomi selama COVID yang turun di angka 2,3% hingga -0,4%. Butuh penelitian lebih lanjut untuk memotret dampak secara makro, hingga dampaknya terhadap thd warga miskin. #COVIDー19 #COVID19indonesia
6. Sebagai engine of growth (mesin pertumbuhan), pandemi covid pun memicu sejumlah tantangan bagi perkembangan perkotaan di Indonesia. #COVIDー19 #COVID19indonesia
7. Lebih dari 80% kasus positif COVID di Indonesia berada di Jawa. Kota-kota besar dan metropolitan menjadi pintu masuk penyebaran covid. #COVIDー19 #COVID19indonesia
8. Sebab perkembangan kota kita menganut hirarki sistem kota-kota, maka gejolak di rasakan pada kota metropolitan dan kota besar akan menjalar ke kota sedang dan kota kecil hingga perdesaan #COVIDー19 #COVID19indonesia
9. COVID juga memberi tantangan bagi pembangunan inklusif di Indonesia. Penyebaran covid yang tinggi juga terjadi pada provinsi dengan nilai tinggi Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif Bappenas: Jakarta, DIY, dan Bali. #COVIDー19 #COVID19indonesia
10. COVID juga memicu kerentanan terhadap warga miskin. Sebab, lebih dari 50% penduduk miskin Indonesia berada di pulau Jawa. Bukan berarti pula penduduk miskin di luar Jawa tidak perlu perhatian. #COVIDー19 #COVID19indonesia
11. Warga miskin lebih rentan thd covid krn kesempatan u/ tingkatkan kualitas hidup terbatas:penghasilan tak tentu, tinggal di rumah yg kecil dg anggota keluarga relatif banyak, lingkungan padat penduduk (bgmn melakukan social distancing?) #COVIDー19 #COVID19indonesia
12. Akses warga miskin thd layanan dasar jg relatif rendah. Bagaimana bisa hidup higienis (sering2 cuci tangan) kalau akses thd air layak saja terbatas. Mereka jg sulit manfaatkan teknologi sbb injeksi internet masih rendah #COVIDー19 #COVID19indonesia
13. Beberapa tanda covid thd kemiskinan juga mulai terlihat dari jumlah pekerja/ buruh terdampak: 873rb orang dirumahkan, 137rb diPHK; 112 juta pelaku usaha mikro dan menengah terguncang. Mereka mungkin tdk miskin, tapi rentan jatuh ke kemiskinan #COVIDー19 #COVID19indonesia
14. Bgmn menanganinya? Gunakan 2 pendekatan: meningkatkan pendapatan dan menurunkan beban hidup warga miskin/rentan. Respon jangka pendek dilakukan dg salurkan bansos namun perlu perhatikan ketepatan data/sasaran, validasi, dan monev. #COVIDー19 #COVID19indonesia
15. Kita jg perlu merevisit konsep2 perkotaan Indonesia: kampung kota, smart, inclusive, beautiful, sustainable cities, dsb. Trmsk konsep ‘modern’: global city, aerotropolis yg jadi gerbang pertama bg shock dlm jejaring komunitas global
-end-
Originally tweeted by Rendy A. Diningrat (@rendyad) on 11 April 2020.